Maju Kontestasi Politik Elektoral
Coba saya tebak, anda sedang berfikir untuk jadi pejabat publik?
Ada yang masih baru niat, tapi tidak sedikit yang sudah mulai membuat langkah kecil. Menjadi anggota DPR/DPRD atau lebih powerfull menjadi pejabat seperti bupati atau gubernur.
Saya ingin mengucapkan selamat atas niat baik anda, tapi saya percaya ada banyak pertanyaan dalam diri anda sendiri.
Tentang apa yang akan dihadapi saat mulai kampanye, untuk anda yang benar-benar pertama kali maju. Bagaimana memastikan pencalonan pertama ini berhasil.
Ada ribuan cara dan tahapan yang harus anda lalui, ada banyak ide dan strategi yang sudah ada dalam pikiran anda. Penting memastikan bahwa saat anda memilih langkah maju kedepan anda harus berada dalam posisi pemenang.
Biaya politik elektoral sangatlah mahal, maju dengan niat kalah adalah pilihan yang tidak bijak. Tapi maju dengan memperhitungkan faktor resiko, dan siap menerima hasil appaun adalah sikap kesatria.
Untukitulah sebelum maju mempersiapkan diri dan menghitung segala kemungkinan sangatlah penting. Dari sana saat melangkah ke panggung kampanye strategi sudah bersalan dengan baik. Stategi dan perencanaan yang matang harus berdasar data yang kuat dan akurat.
Saya pernah terlibat dalam berbagai kampanye politik, dari DPR hingga pemilihan kepala daerah. Sedikti pengalaman ini saya sajikan dalam postingan yang saling tertaut.
Selain itu saya mempelajari proses pemilihan dari yang sederhana di desa hingga projet almo Donald Trump yang mengguncang dunia dimana Cambridge Analytic menjadi pemain utama. Cambridge Analytic -yang kini telah dibubarkan- tidak hanya berperan dalam kemangan Trump tapi juga dalam kampanye Brexit, dimana Inggris keluar dari Uni Eropa.
Kemampuan Cambrige Analytic yang menjadikan big data dan alogaritma menjadi senjata yang sangat tangguh. Di era digital hal ini akan menjadi senjata penting, dunia sedang bergerak, begitupun medium kampanye.
Tapi sebelum pada tahap itu penting untuk kembali pada esensi paling dasar “ untuk apa anda maju menjadi kandidat”.
Pertanyaan itu akan menjadi pondasi dari setiap langkah anda dalam bergerak.
Pencalonan Anda ditentukan oleh seberapa siap Anda, seberapa fokus Anda dan bagaimana Anda berperilaku selama kampanye Anda.
Calon yang tahu mengapa mereka maju dalam pencalonan biasanya menang. Percaya atau tidak, banyak kandidat tidak dapat mengartikulasikan alasan kuat untuk berkompetisi. Fokus dulu pada mengapa Anda maju sebagai kandidat untuk jabatan politik setelah itu baru mengalihkan perhatian Anda ke bagaimana Anda akan menang.
Ingat, anda perlu mengumpulkan uang. Jika Anda tidak dapat menjelasakan pada teman, keluarga, dan pendukung anda tentang uang, Anda mungkin tidak harus mencalonkan diri untuk jabatan.
Mari kita bicara seperti ini — jika Anda tidak percaya apa yang Anda lakukan cukup penting untuk meminta bantuan orang lain, Anda mungkin tidak boleh melakukannya. Karena anda tidak bisa melakukan semuanya sendiri.
Sebagian besar pemenang dari pemilihan seperti pileg dan pilkada ditunjang oleh para relawan yang bergerak tanpa dibayar (gaji bulanan). jika anda mau menggaji mereka seperti pegawa, anda bisa bangkrut sebelum mulai pemilihan. Kecuali anda orang kaya raya dengan uang berderet tanpa seri.
Dan akhirnya: berbicara dengan pemilih, berbicara tentang pemilih, berbicara kenapa harus memilih. Kemungkinan besar, sebagai yang pertama kali kandidat Anda dapat memenangkan pertarungan dengan ribuan suara bahkan jutaan suara.
Dengan kata lain, yang paling penting adalah bagaimana anda membangun narasi dan berbicara pada masyarakat kenapa mereka harus memilih anda.
Alasan itu pada akhirnya tidak pernah rasional, tidak ada yang benar-benar rasional, bahkan jika ada itupun sangat sedikit. Keputusan memilih itu sangat emosional.
Jadi sudah siapkah anda untuk jadi pejabat publik ?